Laman

Senin, 17 Januari 2011

Perkembangan Teknologi Air di Negara Tertinggal

Teknologi lingkungan selalu berkembang dan kebanyakan teknologi itu ditujukan untuk negara maju atau paling tidak negara berkembang. Beberapa contoh teknologi itu adalah seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Mobil Listrik, Mobil Angin, Pesawat Terbang yang lebih efisien, dan lainnya. Kita jarang melihat adanya teknologi yang ditujuka untuk negara yang tertinggal, atau bagian dari negara berkembang yang masih tertinggal. Untuk ekstrimnya kita bisa bilang Afrika. Tetapi di Indonesia pun masih banyak sekali daerah tertinggal yang untuk mendapatkan air yang baik pun sulit.
Fakta mengenai penggunaan air di seluruh dunia adalah sebagai berikut:

  • Lebih dari 1 milyar orang di dunia tidak memiliki akses untuk air bersih. (1/6 dari seluruh total populasi manusia di dunia)
  • 5 Juta orang, biasanya anak-anak, meninggal dari penyakit melalui air seperti diare (sekitar 6000 orang per hari)
  • Pada setiap saat jumlah pasien akibat penyakit melalui air melebihi 50% di seluruh dunia
  • Jarak rata-rata yang harus ditempuh orang di Afrika dan Asia untuk mengambil/mencari air adalah 6 km
Perkembangan teknologi untuk membantu daerah-daerah yang tertinggal sudah semakin banyak dan beberapa diantaranya adalah:


1. Lifestraw



 Lifestraw adalah alat yang dimaksudkan untuk penggunaan di tempat-tempat dimana air yang tersedia adalah seperti air kotor dari sungai, kali, atau kolam. Lifestraw diciptakan oleh perusahaan dari Denmark yang memiliki misi untuk mengurangi kesulitan untuk mendapatkan air di seluruh dunia hingga setengah dari yang ada sekarang. Caranya mudah. Langung di hisap saja dari air kotor manapun. Filter Lifestraw melewati 3 tahap melalui filter karbon dan resin khusus yang efektif dalam menghilangkan bakteri dan virus yang ada di air hingga 99,99 persen.


2. Plastik Disinfektan Air

 
Gambar diatas adalah plastik transparan yang dapat digunakan untuk membawa air dan menjadi seperti tas punggung. Tas punggung ini menggunakan panas dan sinar ultraviolet dari matahari untuk mendisinfeksi air. Bayangkan kalau pada saat ini banyak daerah yang sama sekali tidak memiliki air dan harus berjalan jauh untuk mendapatkannya. Setelah orang itu mendapatkan air tersebut, maka dalam perjalanannya kembali air tersebut dengan sendirinya membunuh bakteri dan virus air dengan bantuan sinar dan panas matahari sehingga pada saat dia sampai di tujuan air tersebut sudah aman untuk dipakai.
Dengan adanya perkembangan teknologi ini diharapkan negara dan daerah terpencil di dunia bisa berkembang dan bisa mendapatkan sumber daya yang banyak orang remehkan yaitu air yang sangat penting untuk kehidupan kita.

1 komentar:

  1. engga' ada yg ga' bisa, smua negara pasti bs tinggal kemauan mrk aja

    BalasHapus